Senin, 01 Agustus 2016

Warren Buffett Tantang Donald Trump Rilis Laporan Pajak ke Publik

PT Kontak Perkasa


PT. Kontak Perkasa Futures - Miliarder ternama Amerika Serikat (AS) Warren Buffett menantang capres Partai Republik Donald Trump untuk merilis laporan pajaknya. Sejak dirinya mencalonkan diri, Trump yang sukses menjadi pengusaha real estate itu, belum pernah mempublikasi laporan pengembalian pajak.

Padahal setiap kandidat presiden AS wajib merilis laporan pajaknya kepada publik. Dalam keterangannya beberapa waktu lalu, Trump beralasan dirinya tidak bisa merilis laporan pajak sebelum audit yang dilakukan Internal Revenue Service (IRS) selesai dilakukan.

"Sekarang saya memiliki kabar untuknya (Trump). Saya juga sedang diaudit, dan saya akan senang jika bisa menemuinya di mana saja, kapan saja, sebelum pemilu," ucap Buffett saat berbicara dalam kampanye capres Partai Demokrat Hillary Clinton, rival Trump, di Omaha, seperti dilansir Reuters, Selasa (2/8/2016).
Saya akan membawa laporan pengembalian pajak saya, dia (Trump) bisa membawa laporan pajaknya ... dan biarkan orang-orang bertanya kepada kita soal hal-hal yang ada di dalam laporan itu," imbuh Buffett yang mendukung Hillary ini.

Lebih lanjut, Buffett menyebut Trump belum juga merilis laporan pajaknya karena takut kepada pemilih. "Anda hanya takut jika ada punya sesuatu yang ditakutkan. Dia takut karena Anda semua," tutur Buffett di hadapan ribuan pendukung Hillary.

Dalam tanggapan singkat, salah satu juru bicara Trump, Hope Hicks menyatakan: "Seperti Anda ketahui, Trump masih menjalani audit rutin." Hicks tidak menjawab ketika ditanya soal Buffett yang mengaku dirinya juga sedang diaudit namun bersedia merilis laporan pajaknya.
Trump terus menyebut kesuksesannya sebagai pengusaha menjadikannya pantas memimpin AS. Namun Buffett menyebut Trump kehilangan banyak uang sehingga meminta rakyat AS untuk berinvestasi di perusahaannya. Buffett menyebut, tahun 1995 ketika Trump memasukkan sejumlah hotel dan kasinonya di Bursa Saham New York, perusahaan Trump kehilangan uang setiap tahunnya selama beberapa dekade.

Buffett bahkan menyebut, seekor kera bisa mengalahkan perusahaan Trump. "Jika seekor kera (tahun 1995) melemparkan anak panah ke bursa saham, kera itu setidaknya akan menghasilkan 150 persen," cetusnya.

Buffett juga menyinggung kontroversi terbaru Trump yang mengkritik orangtua tentara muslim AS yang gugur dalam perang di Irak. Trump merasa diserang setelah dituding tidak mengorbankan apa-apa untuk negaranya, oleh Khizr Khan, warga muslim AS yang juga orangtua tentara AS.

"Saya pikir saya telah melakukan banyak pengorbanan," ucap Trump soal dirinya dalam wawancara dengan media AS, ABC.
Buffett mengomentari pernyataan Trump itu dengan menyebut Trump dan juga dirinya, sebagai pengusaha AS, tidak pernah mengorbankan apapun. "Tidak ada anggota keluarga Buffett yang pergi ke Irak maupun Afghanistan. Tidak ada juga anggota keluarga Trump yang pergi ke Irak maupun Afghanistan. Usaha kami sama-sama baik saat ini dan keluarga kami belum mengorbankan apapun," ucap Buffett.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar